Hallstatt
China sedang membangun replika dari Desa Alpen di kawasan selatan kota industri yang kotor dan kumuh. China berharap chalet (sejenis rumah di daerah Alpen terbuat dari kayu) di selatan kota Huizhou akan menjadi daya tarik para wisatawan, tidak hanya wisatawan dari China tetapi juga para orang Kaukasia yang tinggal di sana dan rindu akan suasana di desa Alpen.
Desa "imitasi" ini menelan biaya  £5.7 milar untuk meniru daerah Hallstatt di Austria, lengkap dengan danau buatan. China telah melakukan riset dengan berpura-pura menjadi turis di daerah asli dan memotret suasana di sana selama 3 tahun.
Rencana itu diketahui ketika seorang tamu asal China yang sedang menginap di hotel di Hallstatt meninggalkan seikat blueprint di sana. Saat ini, China telah memiliki Chengdu British Town, meniru Dorchester dan Thames Town, di dekat Shanghai.
Secara terbuka, Hallstatt mengatakan mereka bangga bahwa desa mereka telah menarik Minmetals Land Ltd., developer real estate dari China Minmetals Corp., perusahaan logam terbesar di China. Replika Hallstatt dibangun di area seluas 20,000 meter persegi, hampir 5 hektar.
Walikota Hallstatt, Alexander Scheutz, menyatakan bahwa rencana tersebut merupakan "pujian untuk desa kami". Sedangkan, pemilik hotel, Monika Wenger berpendapat setidaknya setelah pengunjung replika Hallstatt di China mungkin ingin mengunjungi desa aslinya.
Walaupun developer China mengatakan pembangunan replika dimulai bulan April, tetapi tidak satupun penduduk desa yang mengetahui tentang rencana pembangunan tersebut sampai awal bulan ini.
Pada eksekusinya, mungkin akan sedikit sulit untuk membuat replika di Huizhou, 100 mil dari Hong Kong, menjadi persis seperti aslinya. Meskipun wilayah ini cukup berbukit, tetapi tidak ada puncak Gunung Alpen yang terlihat dan danau yang terdekat. Danau buatan semakin lama akan menjadi semakin hijau dan keruh, sehingga beberapa ikan mati mengambang di permukaan.
 

Comments (0)